Kampanye Program Unggulan Kubu Prabowo Akan Gencar Mulai Januari

TEMPO | 7 Desember 2018 | 18:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan mulai gencar mengkampanyekan program unggulan awal tahun depan. "Ya, nanti pada saat debat, Januari atau Februari sudah mulai," kata juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ferry Juliantono, saat dihubungi Jumat, 7 Desember 2018.

Program unggulan apa saja yang akan ditawarkan Prabowo-Sandiaga, Ferry belum mau bicara. Dia hanya menjelaskan bahwa sebetulnya sudah banyak pengantar yang disampaikan Prabowo dan Sandiaga dalam berbagai pidatonya ketika berkampanye.

Kata Fery, program ekonomi soal lapangan pekerjaan, penyediaan harga terjangkau, selalu menjadi pesan kunci yang terus dibawa oleh pasangan nomor urut 02 itu. Menurutnya, program ekonomi yang kerap disampaikan capres dan cawapres yang mereka usung itu akan menimbulkan resonansi di masyarakat, terutama yang menyangkut ekonomi dan kondisi di masyarakat. Meski demikian, ia sepakat jika dikatakan penyampaian program belum maksimal. "Kalau dinilai belum maksimal, mungkin bisa jadi," ucap dia.

Prabowo-Sandiaga sebelumnya sudah memberikan dokumen visi misi setebal 16 halaman kepada Komisi Pemilihan Umum pada September lalu. Di dalamnya termasuk 36 program aksi bidang ekonomi yang akan mereka usung. Adapun menurut LSI, terdapat lima gagasan Prabowo-Sandiaga yang populer di masyarakat, yakni: OK OCE dinasionalkan; Gerakan emas minum susu; Melarang impor; Kenaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan Program mengangkat guru honorer.

Walau Prabowo dan Sandiaga Uno sudah kerap menyampaikan program mereka, menurut hasil survei Lingkar Survei Indonesia Denny JA, kampanye program yang dilakukan pasangan capres dan cawapres termasuk Prabowo-Sandiaga belum maksimal dan masih terjebak dalam perang diksi sensasional.

Setelah dua bulan berjalannya masa kampanye, menurut survei LSI Denny JA, baik kubu Prabowo dan Jokowi kerap saling melempar isu yang kemudian menjadi buah bibir di media daring serta media sosial, yang ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas. Program yang memiliki pengaruh belum dimanfaatkan secara maksimal. "Isu atau program yang punya efek elektoral adalah program kedua capres yang langsung bersentuhan dengan pemilih," ujar peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait