Rumah Cimanggis: Ornamennya Diburu Kolektor, Ada yang Menawar Rp 50 Juta

TEMPO | 22 Januari 2018 | 20:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Rumah Cimanggis, rumah tua peninggalan VOC di kompleks RRI Cimanggis, Depok tak lagi utuh. Daun pintunya lenyap dan atapnya ambrol. Sisa-sisa ornamen yang menunjukkan kemegahan Rumah Cimanggis di masa lalu adalah empat relief di atas pintu.  

Hilmatul Yakin, Satpam RRI, mengatakan bahwa sudah sering kolektor barang antik datang untuk menawar hiasan atau perabot yang tersisa di Rumah Cimanggis. Walau selalu ditolak, tetap ada saja yang datang. "Kalau yang tersisa dari rumah yang jadi incaran itu ukiran relief yang ada di tiap pintu masuk," kata Yakin kepada Tempo, Minggu 21 Januari 2018.

Ukiran relief itu, menurut Yakin, berjumlah empat buah. Ukurannya sekitar 2×2 meter dan terbuat dari kayu yang tidak memiliki sambungan. "Hal ini yang menjadi salah satu daya tarik," tuturnya.

Motif relief, seingatnya ada yang gambar anak bayi serta vas bunga. Kondisinya masih bagus, tapi ada juga beberapa bagian sudah copot dimakan usia. "Kalau kolektor datang pasti iming-imingi uang, pernah ada mau ngasih Rp 50 juta agar diizinin mengambil relief itu, tapi saya tolak," katanya.

Rumah Cimanggis menjadi perdebatan setelah muncul rencana pembangunan gedung Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Dalam sejarahnya, Rumah Cimanggis bangunan bekas peninggalan Gubernur Jenderal Vereenigde Oost-Indische Compaginie (VOC) Petrus Albertus van der Parra. Banyak ornamen dan perabotan perpaduan arsitektur Eropa dan Betawi yang berada di Rumah Cimanggis.

Siti Shaleha, istri pensiunan Karyawan Radio Republik Indonesia mengatakan, saat masih tinggal di Rumah Cimanggis hiasan dan ukiran peninggalan Belanda masih utuh. Perabotan rumah juga maaih lengkap, seperti lonceng besar dan jam. "Sebagian barang tersebut masih disimpan di kantor RRI," ujarnya.
Shaleha menambahkan, kalau hiasan yang menyatu dengan Rumah Cimanggis sudah banyak yang rusak. Pintu dan ukiran sudah tidak terurus lagi. "Apalagi sejak atap bangunan roboh, tambah tidak terawat," ungkapnya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait