Di Balik Pemilihan 8 November sebagai Waktu Pernikahan Kahiyang Jokowi, bagian 1
TABLOIDBINTANG.COM - Kabar penikahan anak kedua Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (56), telah mendengung sejak pertengahan tahun ini.
Salah satu sumber Bintang menyebut, hajatan RI-1 akan dihelat awal tahun ini dalam adat Sumatera Utara.
Titik terang terkait pelepasan masa lajang Kahiyang Ayu (26) dan Bobby Afif Nasution (26) akhirnya muncul Minggu (17/9) lalu. RI-1 secara resmi menunjuk putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka (29), sebagai juru bicara.
“Acara akad nikah dan resepsi akan digelar pada Rabu, 8 November 2017,” terang Gibran di kediaman keluarga Presiden Jokowi, Sumber, Solo. Akad nikah dan resepsi Kahiyang-Bobby digelar di Graha Sabha Buana, Solo.
Publik terkejut, hari besar Kahiyang dihelat pada tengah minggu. Mayoritas pesta pernikahan digelar akhir pekan. Namun, hajatan putri Presiden malah sebaliknya. Terkait pemilihan 8 November sebagai hari besar adiknya, Gibran memaparkan sempat muncul rencana untuk meresmikan status Kahiyang-Bobby pada akhir pekan. Ada dua pilihan, 4 atau 11 November.
“Akhir pekan, (tempat) sudah ramai dipesan,” Gibran beralasan. Graha Sabha Buana adalah ruang serbaguna milik keluarga Presiden. Sebagai pemilik, bisa saja keluarga Jokowi menggunakan ruangan itu kapan pun. Sangat mungkin, Presiden menitahkan agar pada akhir pekan pertama dan kedua November, jadwal Graha Sabha Buana dikosongkan. Namun, keluarga Jokowi memilih jalan lain.
Pertanyaan lain yang mengapung, apakah sudah dipesan klien satu-satunya alasan memindahkan pernikahan Kahiyang-Bobby ke tanggal 8 November? Rupanya tidak. Dalam tradisi Jawa, pemilihan hari dan tanggal pernikahan merupakan elemen penting. Tanggal 8 November 2017, kata Gibran, diperoleh berdasarkan perhitungan penanggalan Jawa. Semua hari adalah baik. Rabu, 8 November, adalah yang terbaik untuk kedua mempelai.
(han / wyn / gur)
