Keluarga Ammar Zoni Meninggalkan Rumah di Depok, Simbol Meninggalkan Masa Kelam

Wayan Diananto | 25 Desember 2017 | 23:59 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Oktober 2017, Ammar Zoni (24) yang menjalani rehabilitasi di Natura Addiction Center, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dikunjungi ayahnya, Suhendri Zoni.

Suhendri membawa kabar bahagia, Ammar bisa menghirup udara bebas mulai 23 November. Menandai babak baru dalam kehidupan putranya, Suhendri menjual rumah mereka di Depok, lalu, membeli hunian baru di Sentul, Bogor.

Beberapa menit kemudian, Suhendri mengeluarkan ponsel lalu memperlihatkan video rekaman suasana rumah baru mereka. Saat itulah, Ammar merasa hatinya tenteram sekaligus terenyuh.

Video itu menggambarkan suasana rumah baru yang tenang, sepi, dan penuh tanaman.  

“Kami meninggalkan rumah di Depok sebagai simbol meninggalkan masa kelam. Penangkapan saya tempo hari menyisakan trauma bagi Bapak dan adik-adik. Setelah menjalani rehabilitasi ketergantungan narkoba, saya pulang ke Sentul. Setiba di rumah, saya sujud syukur. Tidak bisa bicara apa-apa lagi,” ungkap Ammar Zoni dalam wawancara empat mata bersama Bintang.

Di rumah baru, Ammar disambut menu favoritnya: rendang, ayam teriyaki, dan telur dadar. Ammar menyadari kebesaran hati ayahnya.

Sejak Ammar tersandung ganja, Suhendri tidak bisa tidur tenang. Ammar menggambarkan, ayahnya makin kurus, rambutnya dibiarkan memanjang. Yang dipikirkan Suhendri selama proses hukum bergulir, memastikan Ammar Zoni tidak dibui.

“Bapak benar-benar memikirkan anaknya. Bapak bilang, penjara bukan tempat yang baik untuk belajar dan melepaskan diri dari ketergantungan narkoba. Alhamdulillah, hakim terbuka mata hatinya dan menilai yang paling pantas buat saya adalah menjalani rehab jalan,” lanjut dia.

Sejak tinggal di Sentul, Ammar merasa seperti hidup di alam mimpi. Bintang sinetron 7 Manusia Harimau berpikir, mungkin ini yang disebut proses adaptasi. Selama beradaptasi dengan rumah baru, nasihat ayah terngiang.

“Bapak selalu bilang, 'Ammar, semua akan berlalu. Kalau senang, jangan terlalu bahagia. Kalau sedih, jangan hanyut. Dalam keadaan buruk, akan ada kebaikan. Kebaikan yang telah kamu buat banyak. Kamu harus percaya, kamu bukan kriminal. Kamu adalah korban. Bapak tidak menyalahkan kamu,’” kata Ammar di Jakarta, pekan lalu. 

(wyn / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait