Awal Ramadhan Semangat Beribadah Tapi Kendor di Akhir, Kenapa? Ini Kata Ustadz

Altov Johar | 24 Mei 2018 | 17:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Semangat beribadah di awal-awal Ramadhan lalu kendor di pertengahan hingga akhir, sudah menjadi cerita lama yang terulang. Hal itu biasanya ditandai dengan barisan (shaf) salat di Masjid yang mengalami 'kemajuan' (sedikit)

Lantas apa yang menjadi penyebab semangat ibadah di Bulan Ramadhan mengendur. Padahal syaitan dibelenggu di bulan suci ini. Berikut penjelasan Ustadz Riza Muhammad.

"Kita harus paham bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini Allah mendatangi kita, menebarkan rahmat-Nya, menghapuskan dosa, dan mengabulkan doa. Kalau orang paham setiap detik Ramadhan adalah keberkahan yang luar biasa, dia tidak akan menyia-nyiakan," ujar Riza Muhammad.

Ustadz Riza mengatakan, kenapa awalnya orang semangat beribadah di Bulan Ramadhan, dan pada akhirnya tidak. Karena mereka tidak memahami esensi Ramadhan. Karena itu Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Al Bukhari nomor hadist 38 serta diriwayatkan Imam Muslim nomor hadist 760.

"Siapa yang berpuasa dengan iman, nah dengan iman. Berarti apa, sebelum masuk Ramadhan orang-orang harus siap-siap, mempersiapkan diri agar semangat ini tetap dipertahankan. Karena namanya iman kan naik turun," ujar Ustadz Riza.

Ustadz Riza tidak menyangkal dibelenggunya syaitan di Bulan Ramadhan. Hanya saja, manusia masih memiliki syahwat atau nafsu, yang bisa menggoyah keistiqomahan seseorang menjalani ibadah di Bulan Ramadhan.

"Nafsu ini ada dalam tubuh dan bisa dikendalikan dengan puasa. Surat Al Imran Ayat 14, 'Dijadikan nafsu dalam diri manusia, perempuan, harta benda, makanan, minuman, emas dan perak...' Nah kalau tidak dijaga maka ini yang menguasai manusia. Maka syahwat ini yang membuat manusia keluar dari jalur Ramadhan," jelasnya.

Masih dipaparkan Ustadz Riza, yang ketiga adalah ilmu yang menuntun seseorang untuk istiqomah. Sebab, orang yang memahami Ramadhan dengan ilmu yang sesuai kaidah Rasulullah dengan ilmu puasa abangan, tentu akan berbeda hasilnya.

"Makanya faktor dari ilmu, istiqomah, dan faktor dari persiapan sangat dibutuhkan agar Ramadhan kita bisa menjadi tujuan yang diharapkan Allah, menjadi orang-orang bertakwa," ucap Ustadz Riza.

Bagaimana cara menekan hawa nafsu itu? Ustadz Riza mengatakan, Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa, agar amal kita diterima Allah SWT. Sebab, seseorang yang amalnya diterima, kata Ustadz Riza, akan membawanya pada pekerjaan yang baik dan istiqomah.

"Maka doa Rasulullah, Allahumma inni as'aluka 'ilman naafi'an wa rizqan thayyiban wa 'amalan mutaqabalan. Makanya orang yang mau melakukan aktivitas puasa berdoa dulu, doa dan niat dulu. Sehingga doa dan niatnya tercatat di hadapan Allah," tutup Ustadz Riza Muhammad.

(tov/ray)

Penulis : Altov Johar
Editor: Altov Johar
Berita Terkait