Fariz RM Tak Sekadar Musisi yang Tiga Kali Ditangkap Polisi karena Narkoba

Suyanto Soemohardjo | 27 Agustus 2018 | 14:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Waktu memang tak selalu bisa mendefinisikan segala sesuatu dengan akurat, seperti ketika harus menjelaskan sosok Fariz RM hari-hari ini. Kalau sekarang browsing di mesin pencari dengan kata kunci "Fariz RM", berita yang kita temukan hanya seputar penangkapannya karena narkoba. Sosok Fariz RM telah tereduksi sedemikan rupa, dan hanya disebut sebagai musisi senior yang tiga kali berurusan dengan polisi karena narkoba. 

Ini memang fakta hari ini, Fariz RM ditangkap polisi karena narkoba untuk ketiga kalinya, akhir pekan lalu. Tapi sebetulnya ada juga fakta lain: Fariz RM lebih dari sekadar musisi yang tiga kali ditangkap polisi karena narkoba. Pada masanya Fariz RM salah satu musisi penting negeri ini. Dia musisi yang kehadirannya menawarkan sesuatu yang baru dan sama sekali berbeda.

Publik Indonesia pertama mengenal sosok Fariz RM, kelahiran Jakarta, 5 Januari 1959 pada tahun 1980 lewat lagu "Sakura" yang begitu fenomenal pada masanya. Fariz RM dan "Sakura" muncul dan melejit seketika. Sosok Fariz RM dan lagu "Sakura" tampak begitu fresh dan sensasional. Penampilan Fariz RM dengan "Sakura" juga terkesan sangat canggih. Tak hanya arasemen, lirik lagu "Sakura" juga begitu berbeda. Sosok Fariz RM dan lagu "Sakura" kian fenomenal ketika media mengungkap fakta: Fariz RM tak hanya menciptakan dan menyanyikan lagu "Sakura", tapi juga memainkan semua alat musik untuk mengiringi lagu itu. Luar biasa, dan di Indonesia mungkin Fariz RM yang pertama kali melakukannya. 

Lagu balada mendayu-dayu dengan lirik cinta merengek-rengek yang mendominasi di awal 1980-an tiba-tiba terasa sangat usang dengan kemunculan Fariz RM dan "Sakura". Sejauh ingatan, penonton TV mungkin untuk pertama kalinya melihat wujud fisik komputer berada di samping musisi yang tengah beraksi lewat penampilan Fariz RM. Pemandangan, yang ketika itu, bisa mengundang decak kagum. Di zaman saat TVRI jadi televisi satu-satunya, saat promosi lagu baru muncul di sela-sela jam tayang iklan, Fariz RM dan membuat pecinta musik terpesona.

Sukses besar dengan "Sakura", Fariz RM terus eksis di dunia musik selama beberapa dekade kemudian. Dalam kurun waktu masa produktifnya, Fariz RM menulis dan menyanyikan banyak lagu hits. Tak hanya sendiri, Fariz RM juga berkolaborasi dengan banyak musisi dan penyanyi populer segenerasinya. Menurut Wikipedia, selama 25 tahun berkarier dari 1978 hingga 2003, Fariz RM menghasilkan 20 album solo, 72 album kolaborasi, 18 album soundtrack, dan 27 album sebagai produser. Selain "Sakura", lagu Fariz RM yang sangat populer adalah "Barcelona", "Nada Kasih" yang dinyanyikan duet dengan Neno Warisman, dan banyak lagi.

Setelah cukup lama tak lagi eksis di dunia musik, nama Fariz RM kembali jadi berita. Sayangnya, kali ini bukan karena lagunya, tapi ditangkap polisi karena narkoba. Sosok Fariz RM yang tampak sangat kurus beberapa tahun belakangan seolah jadi pembenar isu narkoba. Usai ditangkap polisi karena narkoba, Fariz RM mencoba bangkit lagi. Tapi kali ini waktu tampaknya tak bisa jadi momen kebangkitan Fariz RM.

Tak mudah jadi musisi yang pernah dipredikati sebagai pembaharu dan pencetak hits. Sama tak mudahnya lepas dari jerat narkoba. Mungkin sekarang saatnya Fariz RM berdamai dengan waktu dan diri sendiri. Kalau dulu publik yang mendefiniskan sosok Fariz RM dengan segala kehebatannya sebagai musisi, sekarang saatnya Fariz RM membuat definisi baru tentang dirinya. Fariz RM, musisi senior yang kini hidup bahagia bersama istri dan anaknya, rasanya definisi yang tak kalah bagus. Predikat yang diberikan orang lain, publik atau media, mungkin penting. Tapi predikat yang kita berikan pada diri sendiri, tak hanya jauh lebih penting, juga membantu kita merumuskan langkah.

Penulis : Suyanto Soemohardjo
Editor: Suyanto Soemohardjo
Berita Terkait