Sinopsis Tuhan Ada di Mana-mana Hari Ini, Selasa 17 Oktober 2017

Ulfa Gusti Utami | 17 Oktober 2017 | 16:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Berikut adalah sinopsis Tuhan Ada di Mana-mana hari ini, Selasa 17 Oktober 2017

Di ruang tamu rumah Bang Okim, Gembor terlihat menyuguhkan setumpukan uang dengan pecahan seratus ribu di atas meja ke hadapan Bang Okim dan Mpok Tinjun. Gembor mengatakan jika uang itu adalah bagian untuk Bang Okim dan meminta Bang Okim menerima pemberiannya itu. Bang Okim dan Mpok Tinjun terlihat terpana melihat setumpukan uang diatas meja. Bang Okim langsung bertanya-tanya apa yang sudah ia lakukan hingga mendapat imbalan dari Gembor. Gembor langsung berusaha mengingatkan Bang Okim jika ia telah membantu Gembor untuk mencari tanah yang diminta oleh temannya pak lurah.

Di bengkel Ilham, terlihat dua orang polisi yang membuka terpal penutup sebuah mobil. Salah seorang polisi itu kemudian menanyakan pada seorang bapak, apakan benar itu adalah mobilnya. Orang yang ditanya sekilas mengamati mobil, lalu mengangguk pasti. Ia mengatakan jika itu adalah mobil miliknya, walaupun plat nomernya bukan lagi yang asli. Mamit, Jali dan Yoyok terlihat kaget dan bingung. Salah seorang polisi kemudian mengatakan jika mobil itu benar mobil curian. Polisi itu kemudian mengatakan apa yang terjadi pada Markasan yang tak lama datang. Polisi-polisi itu kemudian bermusyawarah sejenak, lalu memutuskan untuk mendatangi Ilham ke rumahnya. Yoyok, Mamit dan Jali juga dipaksa ikut.

Darso mengatakan pada Medina jika Ilham terlibat kasus pencurian mobil. Medina tak percaya, ia merasa mengenal baik keluarga Ilham, ia yakin semua keluarga Ilham adalah orang yang baik. Medina langsung yakin jika kejadian ini adalah fitnah. Tanpa berpikir panjang, Medina langsung mengambil tas ranselnya kemudian pergi.

Sinopsis Tuhan Ada di Mana-mana Hari Ini, Selasa 17 Oktober 2017.

Bang Okim masih terlihat berbincang dengan Gembor tentang uang komisi tanah. Tiba-tiba saja Markasan dan beberapa polisi masuk. Markasan memprovokasi polisi untuk menggeledah rumah Bang Okim, Markasam langsung terpana melihat tumpukan uang di atas meja. Ia langsung mengatakan jika uang itu adalah uang hasil menjual mobil curian. Bang Okim, Mpok Tinjun dan Gembor langsung berdiri, mereka kaget dan bertanya-tanya. Markasan dengan kasar langsung menanyakan keberadaan Ilham dan menebak jika uang di atas meja merupakan uang hasil jual mobil curian. Mendengar itu, Gembor langsung angkat bicara, ia mengatakan jika uang tersebut adalah pemberiannya bukan dari hasil menjual mobil curian. Mpok Omeh kemuddian ikut memprovokasi jika Gembor bukanlah orang mampu, jadi mustahil ia punya uang sebanyak itu.

Tak lama Ilham keluar dari kamar mandi, ia kaget melihat kerumunan orang di ruang tamu. Mpok Omeh langsung menunjuk Ilham dan mengatakan jika Ilham adalah pencurinya. Ilham yang masih tak mengerti kembali bertanya, Mpok Omeh berusaha terus memanasi suasana.
 
Salah seorang polisi terlihat mendekati Ilham dan berusaha menjelaskan, tetapi polisi itu meminta agar bang Markasan dan Istrinya untuk diam. Polisi itu kemudian menjelaskan jika mereka telah mendapat kepastian, jika mobil yang ada di bengkel saudara, adalah mobil curian, Ilham terperangah kaget. Polisi itu kemudian minta Ilham untuk bekerjasama dengan menceritakan bagaimana mobil curian itu bisa  ada di bengkel Ilham.

Ilham kemudian langsung menceritakan jika malam itu, setelah pulang dari pementasan Lenong di Pondok Gede, ada seseorang yang meneleponnya. Orang tersebut mengatakan jika mobilnya mogok tak jauh dari kampung Jambu. Ilham kemudian mendatangi orang tersebut dan orang itu menitipkan mobilnya di bengkel Ilham, karena ia harus segera membesuk orang tuanya di rumah sakit.

Polisi itu kemudian menanyakan dari mana orang tersebut mengetahui nomor telepon Ilham, Ilham langsung bingung, ia juga tidak sempat bertanya dari mana orang itu mengetahui nomer teleponnya. Ilham berusaha mengingat jika mungkin saja orang itu mencatat nomer telepon Ilham dari brosur. Polisi lainnya kemudian menanyakan apakah Ilham mengenal orang tersebut. Ilham menggeleng karena memang ia tak mengenal. Tiba-tiba Mpok Omeh kembali memanasi suasana dengan meminta polisi untuk membawa Ilham ke kantor polisi.

Medina yang saat itu berada diantara kerumunan warga, terlihat sangat kesal mendengar perkataan ibunya. Bang Markasan dan Mpok Omeh kaget dan langsung menoleh ke arah Medina. Mereka langsung menyadari kehadiran Medina di sana.

Polisi itu kemudian kembali bertanya apakah Ilham  bisa menyebutkan nama atau menunjukan siapa yang membawa mobil itu ke bengkel. Ilham mengatakan bahwa ia sendiri yang membawa mobil itu dari pinggir jalan ke bengkelnya, pagi harinya Ilham langsung mengerjakan perbaikan. Ilham mengatakan jika melihat kejanggalan pada mobil tersebut. Ilham menjelaskan jika tak ada kerusakan pada mobil.  

Polisi memutuskan untuk membawa Ilham ke kantor polisi. Ilham setuju dan menurutnya lebih baik di kantor polisi, karena jika diteruskan di rumahnya itu hanya akan membuat warga semakin ramai berkerumun. Ilham meminta izin untuk menyisir rambutnya terlebih dahulu, tetapi polisi lainnya melarang dan langsung mengeluarkan borgol.

Disaksikan kerumunan warga di halaman rumah Bang Okim, Ilham terlihat dibawa menggunakan mobil polisi.

Demikian sinopsis Tuhan Ada Di Mana-mana hari ini, Selasa 17 Oktober 2017

(gst/ray)

Penulis : Ulfa Gusti Utami
Editor: Ulfa Gusti Utami
Berita Terkait