Ant-Man: Unsur "Fun" yang Belakangan Raib Telah Kembali!

Wayan Diananto | 1 Agustus 2015 | 19:54 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - SETELAH menonton Ant-Man, perasaan kami sama seperti ketika keluar dari bioskop sehabis melihat Iron Man atau Casino Royale. Saat itu kami sadar bahwa di permukiman padat penduduk bernama Hollywood, ada cowok tampan bernama Robert Downey Jr. yang nyaris dilupakan orang. Dan setelah Pierre Brosnan yang flamboyan, lahirlah si karismatik berwajah dingin berikut aura seksi: Daniel Craig. Paul Rudd segera menyusul keduanya menjadi idola wanita dan pria (mungkin).

Rumus naskah film superhero di mana-mana relatif sama: from zero to hero. Si zero dalam dunia semut bernama Scott Lang (Paul), perampok perusahaan terkemuka Vista Corp. Setelah dibui bertahun-tahun, Scott dijemput sahabatnya, Luis (Michael Pena). Kasus perampokan itu membuat Scott berpisah dengan istri, Maggie (Judy Greer), dan putri semata wayang, Cassie Lang (Abby).     

Agar bertahan hidup malam itu, ia kembali merencanakan perampokan di sebuah rumah bersama Luis, Kurt (David Dastmalchian), dan Dave (T.I.). Di rumah itu ada sebuah brankas misterius. Tak dinyana, isi brankas itu hanya kostum aneh dan botol kecil berisi formula rahasia. 

Sang pemilik rumah, Dr. Hank Pym (Michael Douglas) dan putrinya, Hope (Evangeline Lilly), membiarkan perampokan itu terjadi.

Ant-Man mungkin tak sepopuler pahlawan Marvel lainnya seperti Iron Man, Spider-Man, Hulk si perkasa, Captain America, dan kroni-kroninya.

Tampaknya, pihak Marvel sendiri masih ragu merilis ini sebagai jagoan musim panas 2015. Standar produksinya pun terbilang tidak semewah Spider-Man (2002) yang menelan 139 juta dolar AS atau Iron Man (2008) dengan modal 140 juta dolar AS.

Meski mendapat budget “realistis”, Ant-Man kuda hitam yang mampu membalik asumsi khalayak. Gaya bertuturnya tidak serapat, seserius, dan segenting film superhero belakangan yang tunduk pada pakem The Dark Knight-nya Christopher Nolan. Ant Man benar-benar fun. 

Unsur ini yang belakangan absen dari film-film superhero pabrikan Hollywood. Film-film superhero lima tahun terakhir selalu dimulai dengan adegan genting segenting-gentingnya. Masalah bertubi. Dunia seolah telur retak di tebing jurang yang jika ada semut bersin di sekitar telur itu, maka kiamatlah riwayatnya. Bukan berarti pakem Nolan keliru dan tidak keren. Namun, masih banyak cara keren lain daripada sekadar mengekor kegeniusan Nolan.

Dengan bumbu kelakar bukan berarti sebuah produksi menepikan esensi keseriusan. Dengan beberapa elemen konyol, bukan berarti celah bagi para aktor untuk tampil luar biasa mengatup. Michael terlihat karismatik dan memancing kami menjadi penonton yang penuh selidik. Chemistry bersama Evangeline dan Paul seperti segi tiga bermuda yang menelan atensi penonton. 

Pendek kata, Ant-Man hidangan penutup film musim panas rendah kalori dengan cara saji dan cita rasa berselera. Jika mau menyaksikan sampai tuntas, dua adegan tambahan mengisyaratkan akan ada sekuel Ant-Man beberapa tahun mendatang. Tak terbayang beban si sekuel mengingat jilid pertamanya ini sukses menjadi fondasi kuat dengan kombinasi aksi, kekocakan, tingkat ketegangan, dan romantika keluarga dalam takaran serbapas. Ini pekerjaan rumah paling berat.

(wyn/gur)


Pemain    : Paul Rudd, Michael Douglas, Evangeline Lilly, Corey Stoll, Abby Ryder Fortson
Produser    : Kevin Feige
Sutradara    : Peyton Reedf
Penulis        : Edgar Wright, Joe Cornish, Adam McKay, Paul Rudd
Produksi    : Marvel Studios, Walt Disney Pictures 
Durasi        : 117 menit

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait