Cetak Lulusan yang Cerdas dan Bernurani, UI Dirikan Makara Art Center

Romauli Gultom | 10 Desember 2018 | 18:14 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Dalam perspektif pendidikan tinggi, seni dan sains tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling melengkapi dan mendukung kemajuan budaya sebuah masyarakat, terutama dalam perspektif liberal arts. Oleh karena itu, Universitas Indonesia kini memiliki sebuah wadah UPT yang bernama Makara Art Center.

"Makara Art Center adalah UPT di lingkungan Universitas Indonesia yang bertugas mengelola fasilitas pusat kesenian dan menyusun program acara kesenian, serta melaksanakannya. Hal ini sejalan dengan tujuan Universitas Indonesia untuk mewujudkan dan menyiapkan peserta didik agar menjadi lulusan yang cerdas dan bernurani melalui penyediaan program pendidikan yang jelas dan terfokus sehingga dapat menerapkan, mengembangkan, memperkaya, dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan," jelas Kepala Makara Art Center, Iswahyudi Soenarto.

Oleh karena itu, lanjut Iswahyudi, melalui acara Grand Launching, Makara Art Center ingin mempublikasikan diri sebagai pusat kegiatan seni kepada masyarakat diluar kampus baik nasional maupun internasional. 

Grand Launching Makara Art Center diselenggarakan di Auditorium Makara Art Center, kampus UI Depok, Senin, 10 Desember 2018, pukul 18.00 sampai selesai. Pada kesempatan ini ditampilkan pertunjukan dari Indonesian National Orchestra (INO) pimpinan Franki Raden, Ph.D.

Menurut Iswahyudi, pemilihan INO sebagai pengisi acara dengan pertimbangan, bahwa dari segi estetika, Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan budaya musik hampir tidak terbatas.

"Ragam bahasa musik Nusantara telah berkembang selama sedikitnya 3.000 tahun sehingga mampu menghasilkan bentuk-bentuk estetika musik yang sangat kokoh di wilayah budaya kita masing-masing. Kekayaan bahasa estetika ini yang menjadi sumber dari lahirnya Indonesian National Orchestra atau INO, sehingga saya yakin bahasa dan karya-karya musik yang akan lahir dari INO tidak akan pernah kering dan selalu akan membawa pembaharuan. Dalam konteks inilah INO akan siap untuk bersaing di panggung internasional dengan orkes-orkes ternama manapun," ujar Iswahyudi Soenarto.

Iswahyudi menambahkan, INO akan menjadi produk budaya khas Indonesia yang memiliki nilai jual dan ekspor sangat tinggi karena keunikannya. Dengan nilai jualnya ini INO diharapkan akan menjadi sebuah orkestra profesional yang dapat menghidupi para pemainnya secara finansial.

Penulis : Romauli Gultom
Editor: Romauli Gultom
Berita Terkait