Surabaya Masih Berduka Kasus Bom, Risma: HUT Dirayakan Sederhana

TEMPO | 31 Mei 2018 | 19:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kota Pahlawan Surabaya masih dalam suasana berduka pasca-peristiwa peledakan bom di 3 gereja dan Mapolrestabes Surabaya pada pertengahan Mei. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam pidatonya di Taman Surya menyatakan keprihatinannya, sehingga mengajak warga agar perayaan Hari Jadi Kota Surabayake-725 tahun ini dirayakan sederhana.

"Saya memang minta acara hari ulang tahun Surabaya sederhana, tidak hura-hura. Karena kita masih berduka. Tapi inshaAllah kondisi kota sudah mulai pulih dan sudah kembali seperti semula," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kepada wartawan, Kamis, 31 Mei 2018.

Hari Jadi Kota Surabaya tahun ini juga diperingati dengan hati yang terluka karena sebagian warga yang menjadi korban tidak dapat ikut merayakan dengan rasa syukur. "Untuk itu, sekali lagi disampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga para korban," ujarnya.

Pelaku serangan bom, kata Risma, telah mencoba mengoyak semua hasil kinerja kolektif membangun kota. Bahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa. Risma menilai, para pelaku benar-benar sengaja merusak rasa aman dan nyaman Surabaya sebagai salah satu kota teraman di dunia. "Kenyataan pahit ini harus kita hadapi dan bahkan harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan segenap insan di Kota Surabaya. Jadi kini saatnya kita berdiri dan bergandengan tangan seraya berteriak, kita bersaudara!" ucapnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak segenap warga kota agar lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya. Itu telah dibuktikan sejak 725 tahun lalu dan pada 10 Nopember 1945, saat arek-arek Suroboyo telah berhasil mengusir penjajah. Yakni dengan satu tekad, gigih berjuang, dan pantang menyerah tanpa mengenal perbedaan apapun, serta tidak pernah peduli akan keterbatasan atau halangan yang menghambat kemajuan. "Kita akan buktikan, kalau bersama kita bisa mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa. Kita bukan bangsa lemah, yang menerima kemerdekaaan sebagai hadiah penjajah," tuturnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersyukur warga Surabaya dan para pemangku kepentingan solid. "Sungguh luar biasa. Dunia ekonomi dan bisnis di Surabaya sudah bergerak dengan masif, demikian juga mobilitas dalam dan luar negeri serta implementasi dari investasi juga telah berjalan lancar tanpa hambatan berarti," katanya.

Upacara Hari Jadi Kota Surabayake-725 hari ini bertajuk resepsi. Selain digelar lebih sederhana dari tahun sebelumnya, para undangan wajib mengenakan pakaian khas Surabaya, yaitu Cak dan Ning.

 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait