Muhaimin Iskandar Akan Patah Hati Kalau Tak Dipilih Jadi Cawapres Jokowi

TEMPO | 18 April 2018 | 21:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar siap patah jika tidak dipilih menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) Jokowi. Muhaimin  mengatakan, langkahnya maju sebagai fardu kifayah (kewajiban). Ia siap berkomunikasi dengan para kiai jika tak terpilih lagi.

"Saya ini maju karena perintah para kiai, perintah warga NU (Nahdatul Ulama), yang tentu menjadi kewajiban saya untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh. Kalau tidak saya laksanakan dengan sungguh-sungguh, termasuk melawan kefarduan kifayah saya," ujar Muhaimin Iskandar di Semarang, Selasa 17 April 2018.

Tapi bila ternyata Presiden Jokowi tak memilihnya menjadi wakil dalam perhelatan Pilpres 2019, Muhaimin Iskandar mengaku siap patah hati. "Tentu pertama patah hati, ya. Orang patah hati pasti masuk kamar dulu, kunci kamar rapat-rapat, namanya patah hati, ya. Kalau sudah sembuh dari patah hati, akan bicara lagi," ucap dia.

Muhaimin Iskandar tak menampik Jokowi akan berkomunikasi juga dengan sejumlah ketua partai yang juga digadang menjadi cawapres. Salah satunya Ketua Umum PPP, Roharmuziy atau Romi. Pekan lalu, Romi mengklaim bicara intens dengan Jokowi untuk mmebicarakan cawapres.

Namun, menurut Muhaimin, Jokowi juga cukup intens membicarakan hal serupa dengan dirinya. Termasuk langkah-langkah membicarakan pemenangan Pilpres. "Sering kita komunikasi dengan beliau (Jokowi). Hampir setiap saat kalau ada perkembangan penting kita diskusi dengan beliau," ujarnya.

Keseriusan Muhaimin Iskandar mengajukan diri sebagai Cawapres Jokowi dalam Pilpres 2019 ditunjukkan dengan memiliki visi misi, serta pendeklarasiannya di berbagai posko Jokowi-Cak Imin (Join). Posko ini yang kemudian akan mensosialisasikan keseriusannya maju mendampingi Jokowi.

Cak Imin menjelaskan makna warna posko yang identik dengan warga merah, putih, dan hijau. Ia memaknakan jika Jokowi dari PDIP memiliki identitas merah, maka Cak Imin dengan PKB adalah putih. Merah- putih diartikan warna yang tegak untuk Indonesia yang bangga akan kebhinekaannya. Merah selain berani juga mumpuni, dan putih merupakan PKB yang mayoritas dari kalangan santri.

Visi-misi yang diusung Muhaimin Iskandar pun sejalan dengan Jokowi. Cak Imin menjelaskan, pertama yakni untuk persatuan dan kesatuan bangsa melalui nilai nilai keagamaan. Semangat untuk revolusi mental menjadi konkret dalam kehidupan tatanan bermasyarakat, sehingga revolusi mental bukan hanya slogan, tapi menjadi satu program kerja nyata yang dirasakan.

"Juga ekonomi kerakyatan. Semangat Bung Karno soal kemandirian, semangat Gus Dur yang kemanusiaan, sehingga sistem ekonomi yang Sudur (Soekarno-Gusdur)," tandas Muhaimin Iskandar 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait