Raden Ajeng Kartini Masa Kini Versi Tatjana Saphira 

Yohanes Adi Pamungkas | 20 April 2019 | 01:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tatjana Saphira (21) bangga karena perempuan-perempuan yang berprofesi sebagai pemain film di Indonesia sudah mendapat ruang dan panggung untuk mengembangkan kemampuan akting. Di usia mudanya, ia bahkan sudah menerima penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik Indonesian Box Office Movie Awards 2018 melalui film Ayat-Ayat Cinta 2. 

Tatjana berharap semakin banyak lagi film yang mengangkat derajat perempuan Indonesia. seperti Kartini (2016) yang dibintangi Dian Sastrowardoyo, Acha Septriasa, dan Ayushita. Film ini menceritakan perjuangan Kartini yang bersama kedua saudaranya mendirikan sekolah untuk orang miskin dan menciptakan lapangan pekerjaan. “Kekuatan sosok Kartini diangkat film itu,” kata Tatjana Saphira saat ditemui di Jakarta.

Selain Kartini, satu film lagi menarik perhatian Tatjana yakni Athirah (2016). Film yang disutradarai Riri Riza ini memaparkan kegigihan Athirah, ibu Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, yang sekuat tenaga mempertahankan keutuhan keluarga meskipun sang suami menikah lagi. “Munculnya film-film tersebut membuat cerita lebih beragam dan tentu industri perfilman semakin maju,” bilang pemeran Mieke di film Sweet 20 ini. 

Saat ditanya tentang sosok Kartini masa kininya, dengan tegas ia menyebut nama sang ibu, Ade Hartmann. Ia menjabarkan alasannya.

“Ibu punya aktivitas di luar rumah, misalnya merintis usaha. Namun sesibuk apa pun di luar, dia menjalankan peran sebagai istri dan ibu dengan baik,” Tatjana Saphira memuji sang ibu. Kekasih Herjunot Ali ini menjadikan ibu panutannya. Ia berharap bisa mengelola karier dan rumah tangga seluwes Ade ketika sudah menikah nanti. 

“Perempuan itu harus tahu arah hidupnya. Dia tidak takut melakukan hal baru, berani mengejar mimpi-mimpi yang ingin dicapai. Perempuan itu harus bisa menghargai dirinya sendiri,” perempuan yang hobi membaca buku ini membeberkan syarat Kartini masa kini. 

Tatjana sudah mengejar mimpinya, namun mengaku belum sampai di puncak kesuksesan. Ia merasa masih banyak yang harus dipelajarinya seraya memperbaiki diri. “Masih banyak hal yang ingin saya raih di masa depan, karena di atas langit masih ada langit,” tegas perempuan kelahiran 21 Mei 1997 itu.

(han / gur)

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor: Yohanes Adi Pamungkas
Berita Terkait