Ani Yudhoyono Sempat Yakin Bisa Kalahkan Kanker Darah

TEMPO | 1 Juni 2019 | 17:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Semangat Ani Yudhoyono melawan kanker darah amat besar. Melalui unggahan-unggahan di Instagramnya selama sakit, Ani Yudhoyono yakin bisa mengalahkan kanker darah yang baru diketahui pasca jatuh pingsan kelelahan setelah mendampingi secara maraton suaminya, Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono berkonsolidasi dengan Partai Demokrat keliling Sumatera.

Seperti diketahui, mantan ibu negara Ani Yudhoyono meninggal pada Sabtu, 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu Singapura. Ani Yudhoyono meninggal pada usia 66 tahun, setelah kritis sejak Kamis, 30 Mei 2019 hingga masuk di ruang Intensive Care Unit (ICU) National University Hospital di Singapura, tempatnya selama tiga bulan menjalani pengobatan kanker darah. 

Semangat Ani Yudhoyono ini terlihat di bio akun Instagramnya @aniyudhoyono. Ia menuliskan, “Insya Allah, I will never give up fighting this cancer.”

Ani Yudhoyono mengunggah perasaan dan semangatnya bisa melawan kanker pertama kali pada 17 Februari 2019. Dalam unggahan foto yang memperlihatkan ia tengah menulis dan di belakangnya berdiri suaminya, SBY tengah memperhatikannya. Unggahan ini disukai 523.203 netizen.

“Menderita sakit, pasti pernah dialami oleh setiap orang, termasuk saya. Wajar saja. Namun ketika dokter di Singapura menyatakan saya terkena blood cancer, rasanya seperti palu godam menimpa saya. Kaget, tak menyangka sama sekali. Rasanya tak ada riwayat dalam keluarga yang pernah terkena penyakit itu,” tulis Ani Yudhoyono memulai ungkapan perasaannya.

Tapi secara perlahan, ia, SBY, dan keluarga mulai bisa menerima takdir ini. “Sadarlah saya bahwa Allah Yang Maha Kuasa  akan menguji siapa saja hambanya yang dikehendaki. Kali ini saya yang dipilih,” ujarnya.

Menurut Ani Yudhoyono, dokter Singapura dan Indonesia sudah berupaya yang terbaik untuk berupaya menyembuhkan penyakit yang mematikan itu. “Setiap hari saya mencatat pengobatan apa saja yang harus saya jalani, obat, suntikan kemo, transfusi darah, dll. Saya jalani dengan tabah, tegar, penuh disiplin,” ujarnya.

Ia mengakui, penyakitnya ini memaksa lingkungan harus benar-benar steril. “Karena pengobatan  itu, saya harus ketat, sementafra diisolasi untuk menghindari penyakit lain masuk,” ujarnya.

Mertua Annisa Pohan dan Aliya Rajasa ini menyatakan keyakinannya bakal bisa mengalahkan kanker. “I can fight this cancer with strong supports from everyone in Indonesia and in the world. Thank you very much for ypur love and care, dear my husband and family. Bismillahirrahmanirrahim. I can do this!”

Unggahan ini langsung dikomentari menantu sulungnya, Annisa Pohan. “You are the strongest woman that I’ve ever known. You will win this battle against cancer, Allah SWT will protect you Memo sayang. Bismillah…”

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait