LDR: Satu Cahaya Cinta di Langit Eropa

Wayan Diananto | 24 Mei 2015 | 02:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - KITA patut mengapresiasi kepekaan Maxima Pictures membaca situasi maupun memprediksi apa yang akan menghebohkan dunia hiburan di Tanah Air.

Ody M. Hidayat dan Yoen K. melihat industri ini terus menumbuhkan benih-benih baru. Yang muda, cantik, tampan, menyita perhatian. Yang haru biru dan menyesakkan diminati. Rumusan yang memang belum tentu laku. Namun, kemungkinan besar laku.

Yang muda, cantik, dan tampan itu dimanifestasikan lewat Verrell, Al, dan Mentari. Temanya, jelas kentara dari posternya. Kombinasi dua cowok datu cewek adalah segi tiga cinta yang tak lekang dimakan zaman.

Posternya mengindikasikan bahwa dengan uang 50 ribu, kita akan diajak tamasya ke Eropa. Sepintas, ini seperti upaya pengulangan sukses 99 Cahaya Di Langit Eropa dengan pemain yang lebih muda dan jalinan cerita lebih enteng.

Demas (Verrell) merancang rencana indah. Ia menyiapkan cincin pernikahan untuk meminang Alexa (Aurelie) di hamparan salju Verona, Italia. Diam-diam, Alexa berencana memutuskan hubungan dengan Demas yang dijalin sejak keduanya lulus SMP. 

Mendengar kata “tidak” dan “putus” itu, Demas kehilangan harapan. Dalam kalut, ia berencana terjun dari jembatan. Rencana ini terendus Carrie (Mentari) yang kebetulan ada di seberang jembatan. Ia mencegah Demas. Ia menemani dan menyemangati agar Demas kembali punya harapan. Demas berupaya merebut hati Alexa kembali meski dalam hati Carrie menangis.

Al di film ini memerankan Paul. Porsi perannya sangat kecil. Padahal, namanya berada di garda depan saat film dimulai. Al sengaja disimpan untuk ditampilkan secara lebih emosional di jilid kedua. Secara teori, LDR memenuhi kriteria untuk menjadi box office. 

Panorama Italia dari Verona, Colloseum, toko barang antik yang menjual kotak musik Romeo Juliet, dan sejumlah lanskap jelas membuat penonton terbuai suasana. Cassandra membawa para belia larut ke dalam mitos cinta, dijahit dengan pendekatan Yunani yang sangat terkenal.

Kisah cinta seperti ini sebenarnya tidak harus berlatar Italia. Sejumlah adegan LDR dieksekusi sebatas untuk mengejar nuansa romantis. Adegan melihat sunset di halaman berkalang salju misalnya. Gambar cantik. Sinematografi ciamik. Kisah dramatis. Jelas menjadi tiga pisau ampuh untuk menarik penonton.

Masalahnya, film ini dirilis saat film-film Hollywood beranggaran fantastis menjajah bioskop.

Semoga, LDR mengulang fenomena ajaib Garuda Di Dadaku. 

(wyn/gur) 

Pemain    : Al Ghazali, Verrell Bramasta, Mentari De Marelle, Aurelie Moeremans, Luthya Suri
Produser    : Ody Mulya Hidayat
Sutradara    : Guntur Soeharjanto
Penulis        : Cassandra Massardi
Produksi    : Maxima Pictures
Durasi        : 85 menit

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait