RESENSI FILM Daddy's Home 2, Natal Keluarga yang Jadi Berantakan
TABLOIDBINTANG.COM - Hollywood siap menyambut Natal. Sejumlah film bertema perayaan penting tersebut mulai dirilis di pasaran. Salah satunya berjudul Daddy's Home 2 yang tayang di Indonesia sejak Rabu (29/11).
Daddy's Home 2 merupakan sekuel film berjudul serupa yang tayang akhir 2015 lalu.
Film ini fokus menceritakan pria berkepribadian lembut bernama Brad (Will Ferrell) dan pria temperamental bernama Dusty (Mark Wahlberg).
Brad kini menjadi suami Sara (Linda Cardellini) yang sebenarnya merupakan mantan istri Dusty. Hubungan Brad dan Dusty awalnya kurang akur seperti terlihat dalam film pertama. Dusty tidak suka melihat Brad menjadi ayah tiri anak-anaknya. Namun, hubungan mereka berangsur membaik.
Dalam Daddy's Home 2, Brad dan Dusty kemudian memutuskan untuk merayakan Natal bersama. Brad mengajak Sara dan anak-anak. Sedangkan Dusty membawa istrinya Karen (Alessandra Ambrosio) serta anak tirinya Adrianna (Didi Costine).
Suasana bertambah ramai ketika ayah Brad, Don (John Lithgow) dan ayah Dusty, Kurt (Mel Gibson) ikut datang. Masing-masing ayah memiliki sifat mirip dengan anaknya.
Natal seharusnya penuh dengan keriaan. Tetapi, apa yang terjadi justru sebaliknya. Perbedaan sifat dan pola asuh setiap karakter malah mendatangkan konflik. Persahabatan Brad dan Dusty pun jadi ikut terancam.
Keluarga menjadi inti kisah Daddy's Home 2 yang disutradarai Sean Anders. Perbedaan hubungan dan pola asuh setiap keluarga sebenarnya berpotensi menciptakan konflik emosional. Contohnya adalah latar belakang Don serta cara Dusty mendidik Adrianna. Sayang, semuanya dibiarkan mengambang. Penyelesaian masalah pun terkesan mudah.
Daddy's Home 2 juga tidak cocok ditonton segala usia meski mengusung tema keluarga. Lelucon vulgar dan kasar kerap terlontar dari mulut para pemain. Belum lagi keberadaan unsur slapstick. Humor Daddy's Home 2 bukan saja salah sasaran bagi anak-anak, tetapi terkadang meleset bagi orang dewasa.
Daddy's Home 2 terselamatkan momen emas tentang keluarga pada paruh akhir. Adegan terjebak dalam bioskop mampu membangun klimaks manis sekaligus lucu. Adegan tersebut juga sesuai dengan semangat Natal yang penuh kasih sayang, kebahagiaan, dan perdamaian.
(dira/ray)
