Curhat Atalarik Syach: Hatinya Tidak Perlu Buat Saya tapi Buat Anak-anaknya

Indra Kurniawan | 4 September 2017 | 20:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tsania Marwa menjadi bintang tamu sebuah acara televisi yang dipandu oleh Feni Rose pada 29 Agustus lalu. Di acara tersebut, Marwa menyinggung soal hak asuh anak yang akan terus diperjuangkan meski sebelumnya ditolak oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Cibinong.

Curhat Tsania Marwa di acara tersebut rupanya membuat sang mantan, Atalarik Syach geram. Di akun Instagramnya, sambil memposting foto kedua anaknya dalam nuansa hitam putih pada 30 Agustus 2017, ia mencurahkan isi hatinya dalam kolom keterangan foto. Curhat Atalarik dibuka oleh sederet pertanyaan yang tampaknya ditujukan untuk Marwa.


“Apa benar mencintai anak apabila lari dari rumah tangganya sendiri? Apa benar mencintai anak bila mengumbar aib rumah tangganya sendiri? Apa benar mencintai anak apabila MERUSAK harkat martabat dan kemerdekaan anak untuk memiliki nama baik anaknya sendiri? Apa seorang bapak dari anak-anaknya sendiri adalah orang yang pantas dimusuhi dan diperangi?” tanya Atalarik Syach.

Ia melanjutkan, “Setahu saya kalau kita mencintai seseorang apalagi darah daging sendiri tentu HARUS tanpa suatu kondisi apa pun. Apalagi semua dimulai dengan sebuah komitmen suci yang berawal dari keikhlasan dan tanpa keterpaksaan. Well ini mungkin beda kalau kita tahu akan berurusan dengan kaum munafik.”

Atalarik Syach bersyukur masih banyak orang yang bisa menenangkan dan membuka pikirannya. “Alhamdulillah saya harus belajar memaafkan dan mengikhlaskan, apalagi terhadap ibu anak-anak sendiri,” tulis Atalarik Syach sembari menambahkan dirinya tidak meladeni (wawancara) media-media gosip yang tidak bertanggung jawab.

Lebih lanjut ia menunjukkan rasa kasihan kepada Tsania Marwa. “Kasihan juga kalau saya melihat ibunya anak-anak yang tidak dikelilingi orang-prang yang punya pemikiran ke depan soal nasib anak-anak ini. Sok pamer perasaan mulia tapi yang dikerjakan justru merusak. Ironisnya orang-orang itu yang didengar ibunya anak-anak.”


Atalarik Syach kemudian mempertanyakan ketulusan cinta Marwa untuk anak-anak. “Yang membuat saya bertanya adalah 'Benar dia cinta anak-anaknya?' … 'Apa dia punya hati?' HATInya TIDAK PERLU BUAT SAYA tapi buat anak-anaknya,” kata Atalarik Syach.

Pada baris terakhir, ia mengaku sudah pasrah dengan putusan hakim soal hak asuh anak. “Saya dapat masukan dari orang yang paham hukum di Indonesia bahwa pada dasarnya 'Saya hampir tidak mungkin mendapatkan hak asuh di hukum negara di Indonesia' … Anak-anak bawah 14 tahun mutlak di tangan ibunya apalagi dengan tuduhan yang ditujukan ke saya spt itu. Saat sidang keputusan sayapun harus pasrah, tapi kenapa anak-anak justru mendapatkan haknya untuk berada di rumahnya yaitu bersama saya?”

 

(Ind / ind)

 

Penulis : Indra Kurniawan
Editor: Indra Kurniawan
Berita Terkait