BNPB Mencatat, 2.050 Rumah Terdampak Likuifaksi di Petobo

TEMPO | 8 Oktober 2018 | 14:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - BNPB atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat sebanyak 66.926 rumah rusak akibat gempa dan tsunami Palu. Jumlah kerusakan terbanyak ditemukan salah satunya di daerah yang mengalami fenomena likuifaksi.

Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB mengatakan, di desa Petobo yang mengalami likuifaksi ditemui ribuan rumah yang rusak. Wilayah tersebut tertutup lumpur seluas 180 hektar. "Perkiraan bangunan terdampak sebanyak 2.050 unit," kata Sutop dalam keterangannya pada Minggu, 7 Oktober 2018.

Sutopo juga mencatat kerusakan parah terjadi di daerah Balaroa, Palu. "Jumlah perkiraan bangunan rusak 1.045 unit, luas area terdampak 47,8 hektar," kata dia.

Gempa dan tsunami yang melanda Palu dan sekitarnya membuat sejumlah wilayahnya rata dengan tanah. Selain karena tersapu air, ada wilayah yang mengalami fenomena likuifaksi yang menyebabkan kerusakan makin parah.

BNPB juga mencatat ada 2.736 unit gedung sekolah yang mengalami kerusakan. Fasilitas umum lainnya pun rusak seperti rumah sakit dan puskesmas. Sutopo menyebut ada 7 unit fasilitas kesehatan yang rusak berat akibat bencana tersebut. "Rumah Sakit Anutapura dan 6 puskesmas yaitu puskesmas Talise, Bulili, Mamboro, Lere, Nosara, dan Singgani," ujarnya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait