Kisah Nyata Jackie Chan: Diburu Mafia Hong Kong, Selalu Bawa Pistol dan Granat

Binsar Hutapea | 29 September 2021 | 16:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Di era 1980 hingga 1990-an, banyak bintang film Mandarin bekerja di bawah tekanan mafia Hong Kong. Mereka menakut-nakuti artis agar bisa dibayar sangat rendah. Mereka kerap menipu para bintang film. Dijanjikan honor ratusan juta per film tapi ternyata hanya dibayar puluhan juta. Mau protes, tapi para aktor dan aktris takut pada organisasi kriminal tersebut. 

Rupanya ada satu bintang film yang tak mau tunduk pada mafia Hong Kong. Dia adalah Jackie Chan. Tak hanya enggan tunduk, Jackie bahkan berani melawan mafia tersebut. Kata Jackie, ia melawan karena tidak senang dengan perlakuan tidak adil dan intimidatif mafia Hong Kong terhadap para pekerja dunia hiburan Hong Kong. "Saya adalah orang pertama yang angkat bicara mengenai mereka. Saya juga satu-satunya yang punya nyali untuk bertarung sendirian melawan mafia!” ujar Jackie seperti dilansir portal Jaynestar 

Karena ulah beraninya itu, Jackie diburu oleh mafia Hong Kong. Ia pun terpaksa bersembunyi di Amerika Serikat. Tapi di sana pun ia tak aman. "Sesaat setelah saya turun dari pesawat, peluru ditembakkan ke arah saya. Saya harus membawa senjata setiap hari. Ketika kembali ke Hong Kong, saat saya pergi ke restoran untuk makan malam, saya dikelilingi oleh dua lusin anggota mafia bersenjatakan pisau besar. Saya menunjukkan kepada mereka pistol saya dan memiliki dua lagi yang disembunyikan di dalam jaket saya. Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak takut lagi,” ujar bintang Police Story ini. 

Sejak saat itu, Jackie rutin membawa senjata apa dan bahkan terkadang bahkan membawa granat untuk perlindungan. Belakangan, permasalahan antara mafia Hong Kong dengan Jackie terselesaikan. Ayah satu anak itu kemudian memprakarsai lembaga Hong Kong Performing Artistes Guild untuk melindungi para seniman di industri hiburan.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait