Kemampuan Indra Herlambang Menulis Dianggap Bisa Menyamai Raditya Dika

Yohanes Adi Pamungkas | 1 Juli 2018 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Indra Herlambang beranggapan bahwa persaingannya dengan Baim Wong seharusnya ditanggapi dengan lebih bijak.

Bintang film Janji Joni menyarankan seharusnya dinamika politik Indonesia tahun depan berkaca kepada ingar bingar pemilihan Presiden Jomblo Indonesia yang mengedepankan sisi humor, keceriaan, dan jauh dari rasa sakit hati. Kalaupun ada silang pendapat, semua bisa berjalan damai, tertib, dan baik-baik saja.

“Enggak seperti realitas pemilihan Presiden di Indonesia yang saling menjelek-jelekkan,” beber presenter program Insert Trans TV lalu menambahkan, menggantikan Raditya Dika bukan perkara gampang.

Indra menyebut suami Anissa Aziza memang paling tepat memimpin rakyat jomlo di Tanah Air selama bertahun-tahun. Bukan karena fisik, melainkan kreativitas Dika dari menyutradarai film hingga menulis buku tentang nasib seorang jomlo. “Banyak jomlo yang terwakili oleh Dika dan pemikirannya dekat dengan anak-anak muda,” ulas dia.

Seperti Dika, Indra pun memiliki bakat menulis. Salah satu bukunya, Kicau Kacau, dirilis tujuh tahun silam. Kepiawaiannya dalam menulis telah mendapat pengakuan berupa Piala Citra Festival Film Indonesia 2009 lewat naskah film Mereka Bilang, Saya Monyet! yang ditulis bersama Djenar Maesa Ayu. Padahal, Indra terlahir dengan kepribadian tertutup. Tidak mudah untuk mencurahkan isi hati kepada orang lain. 

Saat isi hati berkecamuk, Indra lebih senang menumpahkan perasaan dalam bentuk tulisan. Setelah ada media sosial, lebih mudah menuliskan apa yang dirasakannya. Indra makin sering membagi pengalaman dan berdiskusi dengan para pengikutnya. 

Misalnya, Indra menulis tentang rasanya menjadi jomlo dan kesepian. “Kesepian dan kesendirian itu dua hal yang berbeda. Ada orang yang berada di keramaian tapi merasa sepi. Jadi memang harus nyaman dulu dengan diri sendiri,” Indra menukas.

Kepintaran Indra merangkai kata-kata direspons positif warganet. “Bahkan sampai ada yang menangis setelah membaca tulisan saya,” beri tahu cowok kelahiran 16 Maret itu. 

Kepintaran Indra menulis tampaknya menjadi daya tarik yang sulit ditandingi Baim. Namun ia tak lantas minder. Frekuensi pemunculannya di layar kaca maupun layar lebar membuat bintang film Lily: Bunga Terakhirku tetap optimistis. Ia lebih dikenal khalayak. 

(ind / gur)

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor: Yohanes Adi Pamungkas
Berita Terkait