3 Desainer Indonesia Sulap Tenun Jadi Busana Siap Pakai yang Fashionable

| 9 Desember 2022 | 06:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tiga desainer Indonesia Mel Ahyar, Danjyo Hiyoji, dan Eri menterjemahkan keindahan tenun Indonesia menjadi koleksi busana siap pakai dan semi-adibusana yang unik dan fashionable.

Koleksi tersebut dipamerkan dalam sebuah peragaan busana bertajuk Antologi yang dihelat Cita Tenun Indonesia (CTI) dan BRI Prioritas di Dion Senayan Park, Jakarta, belum lama ini.

Desainer Mel Ahyar mengawali pagelaran dengan koleksi berjudul “Kawin Campur 2” untuk labelnya yang khusus didedikasikan untuk kebudayaan nusantara, Mel Ahyar Archipelago.

“Koleksi ini menggunakan 7 macam kain dari berbagai provinsi, saya bermain dengan desain asimetris, pola dekonstruksi dan sambung motif kontras,” jelas desainer berlanggam demi-couture ini.

Sementara itu, Dana Maulana dan Michael Simiadi dari Danjyo Hiyoji membawakan deretan busana pria dan wanita bertajuk “•Temu” (dibaca: Titik Temu).

“Tema ini mengacu pada daya konvergensi dari kayanya ragam tenun daerah yang diterjemahkan lewat semangat jiwa muda khas label kontemporer yang berdiri sejak awal milenium,” kata Dana Maulana.

Tak ketinggalan, desainer Eridani memamerkan kepiawaiannya dalam menggabungkan elemen jukstaposisi halus lewat lipit dan struktur, gelepai dan keringkasan, serta kecantikan dan maskulinitas saat menutup Antologi dengan koleksi bertajuk “Kvlturati” untuk labelnya, Eri.

Paduan dari sejumlah dualisme tersebut hasilkan deretan busana yang anggun, mewah, dan karismatik namun bersahaja berkat kecerdikan Eridani dalam memainkan teknik potong dan jahit.

Gelaran ini merupakan sebuah reproduksi dari presentasi CTI pada Wastra Nusantara: the Journey to Indonesian Fashion yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Doha, Qatar pada 30 Oktober 2022 lalu.

Keikutsertaan ini bertujuan untuk misi pengenalan budaya dan busana khas Indonesia kepada khalayak di jazirah Arab. Dan pemilihan desainer mode dengan garis rancang berbeda ini dimaksudkan agar kain tenun tradisional dapat mengalami berbagai inovasi baru, serta dapat diterima oleh khalayak dengan beragam preferensi gaya.

Penulis :
Editor:
Berita Terkait