Pangeran William Buka Suara soal Rasisme di Istana Inggris

Octa | 1 Desember 2022 | 18:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kejadian rasisme yang menyinggung salah satu tokoh berkulit hitam di Inggris jadi sorotan. Hal itu diangkat oleh aktivis Ngozi Fulani yang mengaku mengalami pelecehan tentang warna kulitnya di istana Inggris.

Fulani yang juga advokat ini mengaku diperlakukan rasis saat hadir dalam sebuah acara yang diadakan oleh Permaisuri Camilla di Istana Buckingham. Seorang staf berinisial Lady SH yang disebut Fulani dalam kicauannya di Twitter adalah pelaku rasis yang ia maksud.

“10 menit setelah tiba, seorang anggota staf, Lady SH, mendekati saya, menggerakkan rambut saya untuk melihat lencana nama saya," kicau Fulani.

Dalam transkrip percakapan yang disebut Fulani, staf bernama Lady SH itu berulang kali bertanya kepada Fulani dari mana dia berasal dan kewarganegaraannya.

Pangeran William dan Kate Middleton sangat kecewa mendengar tentang anggota senior tim Raja Charles III yang diduga membuat komentar rasis tersebut. Lewat juru bicara istana, keduanya pun memberikan pernyataan resmi.

“Saya sangat kecewa mendengar tentang pengalaman para tamu,” kata juru bicara Pangeran dan Putri Wales itu dilansir Page Six.

“Rasisme tidak memiliki tempat di masyarakat kita. Komentar-komentar ini tidak dapat diterima," imbuh mereka.

Komentar rasis tersebut diduga dilakukan Lady Susan Hussey, ibu baptis Pangeran William. Hussey sejak itu meminta maaf dan mundur dari jabatannya, menurut Istana Buckingham.

Dugaan komentar Hussey datang kurang dari dua tahun setelah Pangeran Harry dan Meghan Markle memberikan wawancara dengan Oprah Winfrey. Dalam wawancara tersebut Meghan Markle menyebut ada percakapan di lingkaran kerajaan Inggris tentang kekhawatiran mengenai anak pertama pasangan itu, Archie, dan seberapa gelap kulitnya saat lahir.

Penulis : Octa
Editor: Octa
Berita Terkait